Jakarta | BekasiEkspress.Com | JSCgroupmedia ~ Sebuah ide yang cukup bagus juga sih, jika ada wacana ingin membebaskan para koruptor agar bertaubat lalu mengambil hartanya sebagai pengganti apa yang telah ia korupsi untuk dimanfaatkan negara dalam rangka menunjang pembangunan negara untuk kesejahteraan rakyat,” tutur Rizal Tanjung salahsatu pemerhati sosial kemasyarakatan yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Menurut Rizal Tanjung, sah-sah saja ide tersebut tapi sebelum dilaksanakan oleh Presiden Prabowo Subianto sebaiknya dikaji dulu lebih dalam secara keseluruhan baik dampaknya di sosial kemasyarakatan lalu perlu juga dikaji dampak dari efek jeranya serta dampak kedepannya dari ide tersebut jika dilaksanakan sekarang,” ujar pria bergelar Sutan Rajo Ameh tersebut.
“Sebenarnya masih banyak lagi kajian lain mengenai kebijakan presiden tersebut,” tambah Rajo Ameh kepada media.
Rajo Ameh berharap jika kebijakan ini dijalankan maka perlu kriteria yang jelas siapa saja yang bisa mengikuti kebijakan tersebut dan harus berdasarkan atas hukum yang berlaku, “jadi ya gak bisa pengembalian hasil korupsinya diam-diam tapi harus diumumkan kepada masyarakat luas berapa jumlah yang ia kembalikan lalu sisa hukuman yang harus ia jalani dan keterangan lainnya,” jelas Rajo Ameh.
Sementara itu dikutip dari berbagai informasi, bahwa Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pernyataan terkait membuka peluang untuk memaafkan para koruptor asal mengembalikan uang hasil korupsi ke negara.
Menanggapi hal hal tersebut, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menilai pernyataan Prabowo itu sebagai salah satu terobosan hukum.
Kemudian ia juga berpendapat, uangnya juga bisa dipakai untuk keperluan masyarakat seperti program yang gencar ingin dijalankan Prabowo yakni makan gizi gratis.

“Saya pikir itu salah satu terobosan hukum, dan itu bagus supaya uangnya itu bisa dipakai untuk membangun jalan, sekolah, makanan bergizi, saudara-saudara kita yang belum ekonominya bagus dipakai untuk subsidi,” kata Bahlil di kantor DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta Barat, Jumat (20/12/2024).
Selanjutnya pria yang juga menjabat Menteri ESDM ini mengatakan wacana pengembalian uang kerugian negara akibat korupsi tidak jadi masalah selama tidak melanggar aturan.

Bahlil pun menilai, rencana itu baik untuk memperbaiki bangsa.
“Jadi saya pikir itu terobosan aja kok, selama tidak melanggar aturan kan tidak ada masalah, yang penting ada terobosan hukum yang baik. Tujuannya satu, kita ingin memperbaiki bangsa ini,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto memberikan kesempatan agar para koruptor untuk bertaubat.
Ketua Umum Gerindra ini membuka pintu maaf, asalkan mereka mengembalikan uang yang sudah dicuri dari negara.
Hal ini disampaikan oleh Prabowo Subianto, saat bertemu dengan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Rabu (18/12/2024).
“Saya dalam minggu-minggu ini, bulan-bulan ini, memberi kesempatan untuk tobat, hei para koruptor atau yang merasa pernah mencuri dari rakyat, kalau kau kembalikan yang kau curi, ya, mungkin kita maafkan. Tapi kembalikan dong,” ujar Prabowo.
Kemudian kata Prabowo, ia membuka kesempatan bagi koruptor untuk mengembalikan uang hasil tindak pidana secara diam-diam kepada negara.
“Nanti kita beri kesempatan, cara mengembalikannya bisa diam-diam supaya enggak ketahuan, mengembalikan loh ya. Tapi kembalikan,” tegasnya.
Selanjutnya Eks Danjen Kopassus itu menegur para pengemplang pajak yang tidak membayarkan kewajibannya.
Sebab, mereka semua selama ini memakai fasilitas negara.
“Hei kalian yang sudah menerima fasilitas dari negara, bayarlah kewajiban mu.
Asal kau bayar kewajiban mu, taat kepada hukum, sudah, kita menghadap masa depan, kita tidak ungkit-ungkit yang dulu,” tuturnya.
Lebih lanjut, Prabowo memberikan ultimatum bagi siapapun yang masih bandel melawan hukum setelah peringatan tersebut.
Lantas ia tidak akan segan untuk menginstruksikan aparat untuk menangkap mereka.
“Kalau kau bandel terus, apa boleh buat, kita akan menegakkan hukum dan bagi aparat-aparat harus milih setia kepada bangsa negara dan rakyat atau setia kepada pihak lain.
Kalau setia kepada bangsa negara dan rakyat ayo, kalau tidak, percayalah saya akan bersihkan aparat RI.
Dan saya yakin dan percaya rakyat Indonesia berada di belakang saya,” tandasnya. | BekasiEkspress.Com | WartaKotaLive | *** |
benar itu