BekasiEkspress.Com | JSCgroupmedia ~ Menyambut periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang biasanya diiringi dengan lonjakan permintaan, Pemerintah Kota Bekasi (Pemkot Bekasi) memastikan akan memperketat pengawasan terhadap ketersediaan stok pangan di pasar-pasar tradisional dan modern.
Langkah ini diambil untuk menjamin stabilitas pasokan serta harga yang wajar di tengah potensi kenaikan permintaan yang cukup signifikan dari masyarakat.
Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, menegaskan bahwa pemantauan dan inspeksi mendalam akan dilakukan secara berkala, terutama menjelang puncak kebutuhan akhir tahun.
Pengecekan terhadap bahan pangan, menurut Harris, merupakan agenda rutin Pemkot Bekasi guna mengantisipasi potensi lonjakan permintaan yang biasanya terjadi di momen-momen tertentu.
“Beberapa minggu lalu, kami sudah melakukan pemantauan dan pada awal Desember nanti, kami akan melakukan pengecekan kembali.
Tujuannya agar ketersediaan bahan pangan dapat terjaga, sehingga masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan mereka,” ujar Harris Bobihoe, Senin (10/11).
Pengecekan Stok Pangan : Langkah Preventif

Salah satu fokus utama dalam pengecekan ini adalah untuk memastikan bahwa stok pangan yang dilaporkan oleh para pedagang dan penyedia barang sesuai dengan kondisi fisik di lapangan.
Harris Bobihoe mengungkapkan bahwa berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan sebelumnya, ketersediaan pangan di Kota Bekasi saat ini masih dalam kondisi aman dan terkendali.

“Alhamdulillah, stok pangan di Kota Bekasi masih cukup terjaga dan dalam keadaan baik.
Kami pastikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir soal ketersediaan bahan pangan, baik menjelang Natal maupun Tahun Baru,” tambah Harris.
Sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat cadangan pangan, Pemkot Bekasi juga berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk memastikan pasokan yang lebih terjamin, khususnya untuk komoditas-komoditas yang seringkali mengalami fluktuasi harga.
“Sembari kami berkoordinasi dengan Bulog, stok pangan yang ada di Kota Bekasi kami pastikan tetap terjaga dengan baik,” imbuhnya.
Pemantauan Rutin oleh DKPPP
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi juga berperan aktif dalam melakukan pemantauan stok pangan, meski Nataru masih lebih dari sebulan lagi.
Kepala DKPPP Kota Bekasi, Karto, menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan penyisiran terhadap sembilan bahan pokok yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.
Menurut Karto, ketersediaan bahan pokok saat ini dipastikan aman hingga akhir tahun 2025 dan awal tahun 2026.
“Secara umum, stok pangan untuk bahan pokok cukup aman. Kami juga melakukan pengecekan secara rutin setiap dua pekan untuk memastikan pasokan tidak terganggu,” ujar Karto pada Jumat (7/11/2025).
Namun, meskipun ketersediaan bahan pokok secara keseluruhan terpantau aman, Karto mengidentifikasi beberapa komoditas yang rentan mengalami fluktuasi harga menjelang akhir tahun.
Di antaranya adalah cabai dan bawang, yang selama ini menjadi komoditas yang memiliki tingkat permintaan tinggi pada periode libur akhir tahun.
“Cabai dan bawang adalah dua bahan pokok yang sering mengalami lonjakan harga menjelang akhir tahun.
Kami memprediksi bahwa pasokan keduanya bisa sedikit terganggu, sehingga harganya bisa melonjak.
Untuk itu, kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan antisipasi,” jelas Karto.
Koordinasi dengan Disperindag dan Langkah Pencegahan
Untuk mengantisipasi potensi lonjakan harga, DKPPP tidak bekerja sendirian.
Mereka telah menjalin koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi untuk memonitor pergerakan harga komoditas pangan yang rentan.
“Kami juga bekerja sama dengan Disperindag untuk mengawasi harga dan memastikan bahwa tidak ada lonjakan harga yang tidak wajar di pasaran.
Kami harap masyarakat tidak melakukan panic buying, karena ini justru akan memperburuk keadaan,” tambah Karto.
Masyarakat pun diimbau untuk berbelanja secara bijak, menghindari pembelian berlebihan atau panic buying yang dapat memicu ketidakstabilan harga.
Jika menemukan harga yang melonjak tajam atau tidak wajar, warga diminta untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang.
Edukasi dan Keterlibatan Masyarakat
Langkah-langkah yang diambil oleh Pemkot Bekasi, selain bertujuan untuk memastikan kestabilan pasokan pangan, juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya berbelanja secara bijak.
Dalam konteks ini, peran masyarakat sangat vital, baik dalam menjaga kestabilan harga melalui pola konsumsi yang bijaksana, maupun dalam melaporkan setiap bentuk kecurangan yang mungkin terjadi di pasar.
Dengan adanya upaya intensif dari Pemkot Bekasi, diharapkan tidak ada lonjakan harga yang tidak terkendali menjelang Nataru, dan masyarakat dapat merayakan libur akhir tahun dengan tenang tanpa khawatir tentang ketersediaan bahan pangan. | BekasiEkspress.Com | */Redaksi | *** |
oke