Advertisement
Follow

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Redaksi
PIMPINAN DAN MANAGEMENT SERTA REDAKSI BEKASIEKSPRESS.COM DARI JSCGROUPMEDIA MENGUCAPKAN SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA DI BULAN SUCI RAMADHAN TAHUN 1446H/2025M SEMOGA KITA SEMUA DALAM KEBERKAHAN ALLAH SWT AAMIIN YRA REDAKSI JSCGROUPMEDIA MENGUCAPKAN SELAMAT TAHUN BARU MASEHI 1 JANUARI 2025M RIZAL TAN B.Sc Mi St. RAJO AMEH KETUA DPW KBST MINANGKABAU PROVINSI BANGKA BELITUNG MENGUCAPKAN SELAMAT TAHUN BARU MASEHI 1 JANUARI 2025M ULTRAS GARUDA MINANG MENGUCAPKAN SELAMAT TAHUN BARU MASEHI 1 JANUARI 2025M RAPI WILAYAH 3106 BELITUNG TIMUR MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS DIRAIHNYA GELAR DOKTOR MANAJEMEN TERBAIK UNIVERSITAS TARUMANAGARA OLEH Dr ISYAK MEIROBIE S.Sn M.Si PADA HARI MINGGU 20 OKTOBER 2024 DI JAKARTA KETUA RAPI WILAYAH 3106 BELITUNG TIMUR LISA MEILINDA JZ31YBF MENGUCAPKAN SELAMAT HARI JADI RAPI KE-44 TAHUN 2024 TETAP JAYA DI UDARA REDAKSI RAPIDA31BABEL.COM MENGUCAPKAN DIRGAHAYU RAPI KE-44 TAHUN 2024 JAYA DI UDARA RUKUN DI DARAT IMAN DI HATI KONTRIBUTOR MEDIA ONLINE RAPIDA31BABEL.COM KARIMUDDIN JZ01FDG BIREUEN ACEH | IWAN PUTRA JZ01AGC ACEH UTARA PENGURUS & ANGGOTA RAPI DAERAH 31 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BERSAMA RAPI WILAYAH 3106 BELITUNG TIMUR MENGUCAPKAN SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA TAHUN 1445H/2024M

Pemkot Bekasi Hemat Biaya Operasional Melalui Kebijakan WFH

Foto ; repro/rb

BekasiEkspress.Com | JSCgroupmedia ~ Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi tengah menggulirkan rencana ambisius yang bertujuan untuk mengoptimalkan anggaran daerah melalui kebijakan Work From Home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kebijakan yang rencananya akan diterapkan pada tahun anggaran baru 2026 ini diharapkan dapat menghemat biaya operasional kantor hingga 35 hingga 40 persen.

Sebuah target yang cukup besar dan menarik perhatian, namun tak sedikit tantangan yang harus dihadapi.

Advertisement

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi, Junaedi, menjelaskan bahwa meskipun angka penghematan pastinya masih dalam tahap evaluasi, pihaknya optimistis bahwa kebijakan WFH bisa membawa efisiensi yang signifikan. “Kita belum tahu persentasenya berapa, nanti kita lihat dulu.

Tujuan kita adalah untuk melihat efisiensi, nanti kita evaluasi setelah implementasi,” ujarnya saat ditemui di Stadion Patriot Candrabhaga, usai kegiatan senam pada Selasa (04/11).

Namun, meskipun rencana ini terdengar menarik dari sisi penghematan anggaran, kebijakan tersebut bukan tanpa hambatan.

Junaedi juga menyatakan bahwa, meskipun target penghematan yang ingin dicapai cukup besar, Pemkot Bekasi tetap perlu berhati-hati dalam menyusun implementasinya.

“Mudah-mudahan kita bisa menghemat antara 35 hingga 40 persen, tapi itu masih dalam evaluasi,” tambahnya.

Penyesuaian Pasca Kebijakan Pemprov Jabar: Efisiensi atau Risiko Terabaikannya Pelayanan?

Kebijakan WFH yang tengah digodok oleh Pemkot Bekasi merupakan langkah penyesuaian setelah Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mengadopsi kebijakan serupa.

Dengan latar belakang ini, Pemkot Bekasi seakan ingin mengikuti jejak Pemprov Jabar dalam menekan biaya operasional, namun juga berupaya mencari pola kerja yang lebih efisien menjelang tahun anggaran 2026.

Namun, meski penghematan anggaran menjadi tujuan utama, Pemkot Bekasi juga harus memastikan bahwa kebijakan WFH ini tidak berdampak negatif terhadap pelayanan publik. Hal ini menjadi poin kritis karena tidak semua sektor pemerintahan dapat dilaksanakan dengan fleksibilitas lokasi kerja seperti itu.

See also  Gelar Purworejo Expo 2025, Songsong Kebangkitan UMKM

Junaedi menegaskan, kebijakan WFH tidak akan diterapkan secara seragam bagi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Pelayanan yang bersifat esensial, seperti bidang kesehatan, kebersihan, pemadam kebakaran (damkar), dan Dinas Perhubungan (Dishub), tetap harus berjalan seperti biasa tanpa pengurangan personel.

“Kegiatan dengan pelayanan rutin seperti kesehatan, kebersihan, damkar, dan Dishub itu harus diatur. Tidak boleh ada WFH secara menyeluruh untuk sektor-sektor ini,” tegas Junaedi.

Ini menunjukkan bahwa Pemkot Bekasi tetap mengutamakan pelayanan yang tidak boleh terganggu oleh kebijakan baru tersebut.

Mengatur WFH Secara Efektif Tanpa Mengorbankan Kualitas Pelayanan

Mekanisme WFH yang tengah dirancang oleh Pemkot Bekasi bertujuan agar kegiatan pelayanan publik tetap berjalan dengan lancar meski sejumlah ASN bekerja dari rumah.

Junaedi menyatakan bahwa penyesuaian ini akan dilakukan secara bertahap, di mana ASN akan dibagi dalam kelompok waktu untuk bekerja dari rumah, agar tidak ada kekosongan dalam layanan.

“Penerapan WFH ini harus berbagi waktu, supaya tidak ada kekosongan dalam pelayanan publik. Ini yang perlu kita tekankan,” kata Junaedi.

Pembagian waktu yang dimaksud tentu harus disusun dengan baik agar setiap sektor pelayanan bisa tetap berjalan dengan maksimal, sementara anggaran operasional kantor bisa ditekan secara signifikan.

Namun, tantangan dalam hal koordinasi dan pengawasan tentu tak bisa dianggap remeh.

Jika tidak dilakukan dengan perencanaan yang matang, pembagian waktu yang tidak efektif dapat mengakibatkan penurunan kualitas layanan publik.

Untuk itu, Pemkot Bekasi harus memastikan bahwa ada sistem pemantauan yang dapat mengevaluasi kinerja ASN selama penerapan WFH.

Antisipasi Potensi Penyalahgunaan Kebijakan WFH

Salah satu kekhawatiran yang paling nyata adalah potensi penyalahgunaan kebijakan ini oleh oknum ASN yang tidak bertanggung jawab.

See also  Penggunaan Fasilitas Militer, Tim Dalwas Koopsud I Cek Bangfas Lanud Husein Sastranegara

Dalam setiap kebijakan yang melibatkan fleksibilitas kerja, selalu ada kemungkinan bahwa sebagian individu akan menjadikannya alasan untuk tidak bekerja secara maksimal.

Junaedi pun secara terbuka mengakui adanya potensi ini, dan menyatakan bahwa Pemkot Bekasi akan terus memantau situasi dan kondisi di lapangan. “Kita lihat dulu situasi dan kondisinya.

Ya, kalau dimulai dengan WFH, (harapannya) kalau bener-bener teman-teman pada kerja. Kadang-kadang ada yang jadikan WFH itu alasan untuk tidak bekerja,” ujarnya.

Penyalahgunaan semacam ini tentu akan sangat merugikan, baik dari sisi produktivitas ASN maupun dari sisi pelayanan kepada masyarakat.

Oleh karena itu, Pemkot Bekasi perlu menyusun sistem pengawasan yang lebih ketat, seperti laporan rutin mengenai kinerja ASN yang bekerja dari rumah, agar tidak ada yang memanfaatkan kebijakan ini untuk menghindari tugas.

Keberhasilan Bergantung pada Implementasi yang Matang

Kesuksesan dari kebijakan WFH di Kota Bekasi akan bergantung pada dua hal utama: efisiensi yang dapat dicapai dalam penghematan anggaran, dan kualitas pelayanan publik yang tetap terjaga.

Rencana untuk menghemat hingga 40 persen biaya operasional kantor adalah target yang ambisius, namun jika diterapkan dengan cermat, hasilnya bisa sangat positif.

Namun, jika kebijakan ini gagal dalam implementasi—terutama jika terjadi penurunan kualitas layanan atau penyalahgunaan oleh oknum ASN—maka tidak hanya penghematan anggaran yang bisa terancam, tetapi juga kepercayaan publik terhadap Pemkot Bekasi.

Dalam beberapa bulan ke depan, kita akan melihat sejauh mana Pemkot Bekasi bisa menyeimbangkan antara penghematan anggaran dan kualitas pelayanan publik.

Jika berhasil, kebijakan ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang juga menghadapi tantangan efisiensi anggaran.

Namun, jika gagal, tantangan besar dalam menjaga produktivitas ASN dan kualitas pelayanan publik akan menjadi pelajaran berharga untuk langkah selanjutnya. | BekasiEkspress.Com | */Redaksi | *** |

1 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Advertisement